LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR MEMPELAJARI JARINGAN PADA TUMBUHAN


I. JUDUL
MEMPELAJARI JARINGAN PADA TUMBUHAN

II. TUJUAN
            Setelah praktikum ini diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan jaringan-jaringan penyusun tubuh pada tumbuhan.

III. DASAR TEORI
   Jaringan adalah kumpulan sel-sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama serta mengadakan hubungan dan koordinasi satu dengan yang lainya yang mendukun pertumbuhan pada tumbuhan.
   Jaringan tumbuhan terbentuk karena berlangsungnya pembelahan dari sel-sel, yang dalam hal ini sel-sel yang terjadi tetap melakukan hubungan-hubungan dengan erat antara yang satu dengan yang lainnya. Selanjutnya pembentukkan jaringan-jaringan tersebut sangat erat hubungannya pula dengan pembentukkan berbagai alat pada tumbuhan, akar, batang, daun, bunga, buah dan lain sebagainya. Dalam hal ini, tiap jaringan biasanya hanya melakukan satu proses dalam hidupnya. Seperti; jaringan meristem yang mampu membelah terus menerus dan membentuk sel-sel baru. (Waluyo, 2006, 71)
Jaringan pada tumbuhan diklasifikasikan atas dasar berikut : menurut posisinya, tipe sel penyusunnya, menurut fungsinya, juga cara dan tempat asal usulnya, tingkat perkembangan jaringan dibagi dua yaitu : jaringan sederhana dan jaringan kompleks, jaringan sederhana bersifat homogen dan hanya terdiri dari satu tipe sel, sedangkan jaringan kompleks bersifat heterogen dan tersusun atas dua tipe sel atau lebih. Parenkim, kolenkim, dan skelerenkim merupan jaringan sederhana, sedangkan xylem, floem dan epidermis merupakan jaringan kompleks (Fahn,1991:71).
1.      Jaringan meristem dan jaringan dewasa
                        Secara garis besar, jaringan penyusun tumbuh-tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu jaringan meristem dan jaringan dewasa. Jaringan meristem adalah jaringan yang terus menerus membelah dan jaringan ini relatif sangat muda. Jaringan ini memiliki sitoplasma yang penuh dan mempunyai kemampuan totipotensi yang tinggi karena kemampuan membentuk jaringan yang lain berupa jaringan dewasa. Jaringan meristem dapat dibagi menjadi Jaringan meristem primer dan jaringan meristem sekunder. Pada jaringan meristem primer, jaringan ini pada tumbuhan terdapat pada bagian organ yang paling muda ( pada tunas, ujung organ). Jaringan ini merupakan perkembangan lebih lanjut dari pertumbuhan embrional atau tunas atau lembaga yang mana mempunyai kemampuan untuk membelah, memanjang dan berdefrensiasi serta spesialisasi membentuk jaringan yang dewasa. Jaringan ini cenderung menghasilkan hormon auksin sehingga membuat terjadinya pembelahan yang terus menerus kearah memanjang. Jaringan ini terletak di ujung batang, ujung akar yang kemudian dikenal dengan meristem apikal yang mengarah ke dominansi apikal. Pertumbuhan jaringan meristem primer ini sering disebut pertumbuhan primer. Jaringan meristem primer menimbulkan batang dan akar bertambang panjang bukan melebar, sedangkan pada jaringan meristem sekunder adalah jaringan meristem yang berasal dari jaringan meristem primer yang melakukan defrensiasi dan spesialisasi. Jaringan ini merupakan jaringan dewasa namun mempunyai kemampuan totipotensi lagi. Jaringan ini berada di bagian tengah dari organ untuk melakukan pembentukan jaringan yang berbeda dari yang sebelumnya. Pertumbuhan jaringan meristem sekunder disebut pertumbuhan sekunder. Pertumbuhannya kearah membesar sehingga menimbulkan pertambahan besar tubuh tumbuhan. Contoh jaringan meristem sekunder yaitu kambium.
            Jaringan meristem berdasarkan asalnya, meristem dibagi menjadi: meristem primer dan meristem sekunder. Meristem primer adalah meristem yang berkambang dari sel embrional dan merupakan lanjutan dari kegiatan embrio. Terletak pada kuncup ujung batang dan ujung akar atau ujung tunas. Sedangkan, Meristem sekunder adalah meristem yang berkembang dari jaringan dewasa yang telah mengalami diferensiasi dan spesialisasi (sudah terhenti pertumbuhannya) tetapi menjadi embrional kembali. Contoh Kambium gabus pada batang  dikotil dan gymnospermae dapat terbentuk dari sel-sel korteks dibawah epidermis.
2.      Jaringan Sederhana
Jaringan yang terdiri dari 1 macam sel antara lain :
A.       Jaringan  Parenkim
       Jaringan Parenkim merupakan jaringan tanaman yang paling umum dan belum berdiferensiasi. Kebanyakan karbohidrat non-struktural dan air disimpan oleh tanaman pada jaringan ini. Jaringan Parenkim biasanya memiliki dimensi panjang dan lebar yang sama (isodiametrik) dan protoplas aktif dibungkus oleh dinding sel primer dengan selulose yang tipis. Ruang interseluler antar sel umum terdapat pada parenkim. Nama lain dari jaringan parenkim adalah jaringan dasar. Jaringan parenkim dijumpai pada kulit batang, kulit akar, daging, daun, daging buah dan endosperm. Bentuk sel parenkim bermacam-macam. Sel parenkim yang mengandung klorofil disebut klorenkim, yang mengandung rongga-rongga udara disebut aerenkim. Penyimpanan cadangan makanan dan air oleh tubuh tumbuhan dilakukan oleh jaringan parenkim.
B.       Jaringan Kolenkim
Kolenkim terdiri dari sel – sel yang serupa dengan parenkim tapi dengan penebalan pada dinding sel primer disudut sudut sel tidak menyeluruh. Umumnya terletak pada bagian peripheral batang dan beberapa bagian daun. Dinding sel yang plastis dan fleksibel pada kolenkim member dukungan yang cukup untuk sel – sel tetangganya. Karena kolenkim jarang menghasilkan dinding sel sekunder, jaringan ini tampak sebagai sel – sel dengan penebalan dinding sel yang ekstensif. Hubungan erat antara jaringan kolenkim dan parenkim tampak pada batang dimana kedua jaringan ini terletak bersebelahan. Banyak contoh menunjukkan tidak adanya batas khusus antara kedua jaringan, karena sel – sel dengan ketebalan sedang ada antara kedua jenis jaringan yang berbeda ini. Sebagian besar dinding sel jaringan kolenkim terdiri dari senyawa selulosa merupakan jaringan penguat pada organ tubuh muda atau bagian tubuh tumbuhan yang lunak.
3.      Jaringan Kompleks
Adalah jaringan yang memiliki banyak sel antara lain :
A.       Jaringan Pelindung
Merupakan jaringan yang melindungi bagian tubuh pada tumbuhan dan jaringan ini dibagi menjadi 2 jaringan lain yaitu :
·      Jaringan Epidermis
Epidermis merupakan lapisan sel-sel paling luar dan menutupi permukaan daun, bagian-bagian bunga, buah, biji serta batang dan akar. Biasanya epidermis hanya terdiri dari selapis sel yang berbentuk pipih dan rapat.  Fungsi jaringan epidermis adalah sebagai pelindung jaringan di dalamnya serta sebagai tempat pertukaran zat. Jaringan epidermis daun terdapat di permukaan atas dan permukaan bawah daun. Jaringan epidermis daun tidak mempunyai kloroplas kecuali pada bagian sel penutup stomata.
·      Jaringan Gabus
Jaringan gabus merupakan jaringan yang tersusun dari sel-sel parenkim gabus. Pada tumbuhan dikotil, jaringan gabus dibentuk oleh kambium gabus atau felogen dan terletak disebelah bawah dari jaringan epidermis. Jaringan gabus yang dibentuk ke arah dalam disebut feloderm yang merupakan sel-sel hidup, sedangkan sel gabus yang dibentuk ke arah luar disebut felem dan merupakan sel-sel mati, dengan bentuk sel kotak, dinding selnya mengalami penebalan oleh suberin, serta bersifat semipermeabel (tidak tembus air ).
B.       Jaringan Pengangkut
Jaringan pengangkut adalah jaringan yang berguna untuk transportasi hasil asimilasi dari daun ke seuruh bagian tumbuhan dan pengangkutan air serta garam-garam mineral. Dan Jaringan pengangkut dibagi menjadi dua yaitu :
·      Xilem
            Xilem merupakan jaringan kompleks karena tersusun dari beberapa tipe sel yang berbeda. Penyusun utamanya adalah trakeid dan trakea sebagai saluran pengangkut air dengan penebalan dinding sel yang cukup tebal sekaligus berfungsi sebagai penyokong. Xilem juga tersusun atas serabut, sklerenkim, serta sel-sel parenkim yang hidup dan berperan dalam berbagai kegiatan metabolisme sel. Xilem disebut juga sebagai pembuluh kayu yang membentuk kayu pada batang. Trakeid dan trakea merupakan dua kelompok sel yang membangun pembuluh xilem. Kedua tipe sel berbentuk bulat panjang, berdinding sekunder dari lignin dan tidak mengandung kloroplas sehingga berupa sel mati. Perbedaan pokok antara keduanya, adalah pada trakeid tidak terdapat perforasi (lubang-lubang), hanya ada celah (noktah), berupa plasmodesmata yang menghubungkan satu sel dengan sel lainnya.
            Sedangkan pada trakea terdapat perforasi pada bagian ujung-ujung  selnya. Transpor air dan mineral pada trakea berlangsung melalui perforasi ini, sedangkan pada trakeid berlangsung lewat noktah (celah) antar sel selnya. Sel-sel pembentuk trakea tersusun sedemikian rupa sehingga merupakan deretan sel memanjang (ujung bertemu ujung) membentuk pipa panjang (kapiler). Bentuk penebalan pada dinding trakea dapat berupa cincin spiral, atau jala.
·      Floem
            Pada prinsipnya, floem merupakan jaringan parenkim.Tersusun atas beberapa tipe sel yang berbeda, yaitu buluh tapis, sel pengiring, parenkim, serabut, dan sklerenkim. Floem juga dikenal sebagai pembuluh tapis, yang membentuk kulit kayu pada batang. Unsur penyusun pembuluh floem terdiri atas dua bentuk, yaitu: sel tapis (sieve plate) berupa sel tunggal dan bentuknya memanjang dan buluh tapis (sieve tubes) yang serupa pipa. Dengan bentuk seperti ini pembuluh tapis dapat menyalurkan gula, asam amino serta hasil fotosintesis lainnya dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.
C.       Jaringan Penguat
Jaringan penguat berfungsi untuk menguatkan bagian tubuh tumbuhan meliputi dua jaringan yaitu :
·      Jaringan kolenkim
Kolenkim terdiri dari sel – sel yang serupa dengan parenkim tapi dengan penebalan pada dinding sel primer disudut sudut sel tidak menyeluruh. Umumnya terletak pada bagian peripheral batang dan beberapa bagian daun. Dinding sel yang plastis dan fleksibel pada kolenkim member dukungan yang cukup untuk sel – sel tetangganya. Karena kolenkim jarang menghasilkan dinding sel sekunder, jaringan ini tampak sebagai sel – sel dengan penebalan dinding sel yang ekstensif. Hubungan erat antara jaringan kolenkim dan parenkim tampak pada batang dimana kedua jaringan ini terletak bersebelahan. Banyak contoh menunjukkan tidak adanya batas khusus antara kedua jaringan, karena sel – sel dengan ketebalan sedang ada antara kedua jenis jaringan yang berbeda ini. Sebagian besar dinding sel jaringan kolenkim terdiri dari senyawa selulosa merupakan jaringan penguat pada organ tubuh muda atau bagian tubuh tumbuhan yang lunak.

·      Jaringan Sklerenkim
            Jaringan Sklerenkim adalah jaringan penguat pada tanaman. Penebalan lignin terletak pada dinding sel primer dan sekunder dan dinding menjadi sangat tebal. Hanya ada sedikit ruang untuk protoplas yang nantinya hilang jika sel dewasa (gambar jaringan sklerenkim). Sel – sel yang terdiri dari jaringan sklerenkim mungkin terbagi menjadi 2 tipe: serat (fibre) atau sklereid yang keras . Serat atau fibre biasanya memanjang dengan dinding berujung meruncing pada penampang membujur (longitudinal section; L.S.), sedangkan sklereid atau sel batu pada batok kelapa adalah contoh yang baik dari bagian tubuh tumbuhan yang mengandung serabut dan sklereid. Sklereid terdapat pada organ tanaman yang biasanya keras baik buah dan biji. Bagian bergerigi pada buah pir disebabkan oleh sel – sel batu (stone cell, sklereid) , biji jambu biji kuga tersusun atas sklereid . Selain mengandung selulosa dinding sel, jaringan sklerenkim mengandung senyawa lignin, sehingga sel-selnya menjadi kuat dan keras.
D.       Jaringan Sekretori
Jaringan sekresi terdapat dalam berbagai bagian idioblas, sampai jaringan komplesks. Jaringan sekresi berbeda-beda ada yang berbuku-buku ada yang tidak. Saluran itu ada yang terpisah-pisah ada juga yang bergabung membentuk jala. (Yatim, 1990)
                Tumbuhan akan mengeluarkan senyawa-senyawa dalam tubuhnya melalui jaringan sektori yang terbagi atas jaringan ekskresi dan sekresi berdasarkan pada seberapa jauh senyawa yang dihasilkan jaringan itu telah memasuki proses metabolisme. Jaringan rekresi yang terpenting adalah hidatoda yang merupakan struktur tempat mengeluarkan air. Letaknya diujung trakeid, dapat berupa bangunan sederhana atau berupa jaringan kompleks. Jaringan sekresi dapat berupa rambut kelenjar atau kelenjar. Senyawa yang dihasilkan bermacam senyawa organik.

4.1 ALAT
A.       Mikroskop

4.2 BAHAN
A.       Berupa preparat awetan penampang melintang akar, batang dan daun.

 4.3 CARA KERJA

  
           



           





V. HASIL PENGAMATAN
A.      Preparat Daun
Dengan menggunakan perbesaran 40x10=400x 10x10=100x
Gambar
Hasil Pengamatan
1.        Daun Citrus sp






2.        Daun Zea Mays
stomata, palisade dan jaringan bungan karang.














epidermis, floem dan xylem yang dapat terlihat.



B.       Preparat Batang
Dengan menggunakan perbesaran 4x10=40x dan 10x10=100x
Gambar
Hasil Pengamatan
1.      Batang Cucurbita sp
2.      Batang Zea Mays
terlihat beberapa jaringannya yaitu, floem,xilem,epidermis, kambium, dan empulur.







terlihat beberapa jaringan yaitu, jaringan dasar, pembuluh angkut, serta jaringan epidermis.




C.      Preparat Akar
Dengan menggunakan perbesaran 10x10=100x dan 4x10=40x
Gambar
Hasil Pengamatan
1.      Akar Arachis hypogea

2.      Akar allium cepa,


VI. PEMBAHASAN
     Jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai asal, struktur dan fungsi yang sam. Pada tumbuhan, terdiri dari tida system jaringan dan masing-masing jaringan disusun oleh dua atau lebih jaringan. System  jaringan tumbuhan terdiri dari system jaringan dasar, system jaringan pelindung, dan system jaringan pembuluh.
Jaringan pada tumbuhan dikelompokkan menjadi dua bagain yaitu jaringan meristem dan jaringan dewasa. Jaringan dewasa dibedakan menjadi epidermis, parenkim, skelerenkim, kolenkim, xylem dan floem. Parenkim merupakan jaringan pengisi pada semua organ tumbuhan. Sklerenkim merupakan jaringan penguat pada organ tumbuhan tua, sedangkan kolenkim adalah jaringan penguat pada organ tumbuhan tua, sedangkan kolenkim adalah jaringan penguat pada organ tumbuhan muda. Xylem berfungsi dalam hal mengngkut air dan garam mineral dari akar ke daun dan floem berfungsi mengangkut asil fotosintesis daun kesluruh tubuh tumbuhan.
Pada tumbuhan monokotil dan dikotil memiliki banyak perbedaan pada struktur dan jaringan yang ada pada keduannya antara lain :
1.      Bentuk akar
Dikotil             : memiliki bentuk akar tunggang
Monokotil       : memiliki bentuk akar serabut
2.      Bentuk sumsum atau pola tulang daun
Dikotil             : menyirip atau menjari
Monokotil       : melengkung atau sejajar
3.      Tudung akar
Dikotil             : tidak memiliki tudung akar
Monokotil       : memiliki tudung akar
4.      Jumlah keping biji
Dikotil             : berkeping dua
Monokotil       : berkeping satu
5.      Kandungan akar dan batangnya
Dikotil             : berkambium
Monokotil       : tidak berkambium
Tipe-tipe jaringan pengangkut yang ada pada tumbuhan antara lain :
1.      Tipe Kolateral
Tipe kolateral merupakan berkas pengangkut dimana xilem dan floem terletak berdampingan. Floem berada pada bagian luar xilem.
·      Tipe kolateral terbuka, jika antara xilem dan floem terdapat kambium, dijumpai pada dicotyledinae dan Gymnospermae.
·      Tipe kolateral tertutup, jika diantara xilem dan floem tidak dijumpai kambium, terdapat pada monocotyledonae.
2.      Tipe konsentris
 tipe konsentris merupakan berkas pengangkut dimana xilem dikelilingi oleh floem atau sebaliknya.
·      Tipe konsentris amfikibral, apabila xilem berada ditengah floem mengelilingi xilem, dijumpai pada tumbuhan paku.
·      Tipe konsentris amvifasal, apabila floem ditengah dan xilem mengelilingi floem, dijumpai pada cirdy sp. dan rizoma acorus calamus.
3.      Tipe Radial
Tipe radial merupakan berkas pengangkut dimana xilem dan floem letaknya bergantian menurut jari-jari lingkaran, dijumpai pada akart tumbuhan. 

Pada pengamatan ini,terdapat pengamatan terhadap jaringan tumbuhan dari akar batang dan daun. Pada percobaan kali ini, saat mengamati preparat daun yaitu Zea mays dengan perbesaran 10 x 10 terlihat bahwa preparat terdiri dari epidermis yang terdapat ada bagian atas dan bawah permukaan daun atau terdapat di lapisan terluar daun, yang mana epidermis ini berfungsi sebagai pelindung, untuk melindungi jaringan yang terdapat didalam daun, supaya tidak dapat ditembus oleh air dari luar. Pada daun Zea mays juga terdapat stomata yang mana stomata modifikasi dari daun yang berfungsi sebagai tempat masuknya CO2 dan keluarnya O2 sewaktu berfotosintesis. Selain itu stomata juga berfungsi untuk penguapan air, jaringan palisade atau jaringan pagar yang mana digunakan pada saat proses fotosintesis. Pada jarngan ini sel-sel nya rapat dan pada saat kegiatan fotosintesisnya lebih aktif sebab memiliki kloroplas yang lebih banyak. Jaringan ini memiliki bentuk silindris, dan terdiri atas susunan yang rapat, dan terdapat jaringan spons atau bunga karang, jaringan ini terdiri dari sel-sel yang tidak rapat atau dapat dikatakan renggang sehingga terdapat ruang antar sel.
            Pada pengamatan selanjutnya kami mengamati preparat awetan berupa penampang melintang batang Zea mays, dengan perbesaran 10 x 10 . Pada preparat ini terdapat beberapa jaringan didalamnya yaitu diantaranya, epidermis yang berfungsi sebagai pelindung, korteks yang terletak langsung dibawah epidermis, jaringan pengangkut yang terdiri atas xylem dan floem. Xylem memiliki fungsi untuk mengangkut air dan mineral dari akar ke daun sedangkan floem berfungsi untuk mengangkut hasil makanan berupa hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh dan juga terdapat jarigan penguat atau jaringan penyongkong yang mana berfungsi sebagai penyongkong. Jaringan parenkim berfungsi sebagai penyimpanan cadangan makanan, empulur letaknya paling dalam atau di antara berkas pembuluh angkut terdiri dari jaringan parenkim.
            Kami juga mengamati akar pada Arachis hypogea yang terdiri atas epidermis, korteks, endodermis, jaringan pengangkut serta jaringan penguat. Endodermis tersusun atas sel-sel yang rapat, berfungsi dalam pertumbuhan sekunder.
VII. PENUTUP
    7.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan yang dilakukan, maka dapat disimpulkan :
·         Jaringan adalah kumpulan dari bebrapa sel yang mempunyai fungsi dan bentuk yang sama, dan berkerja sebagai satu kesatuan.
·         Jaringan pada tumbuhan pada umumnya terdiri dari:
a.       Jaringan Meristem
b.      Jaringan Dasar
c.       Jaringan Pelindung
d.      Jaringan Pengangkut
e.       Jaringan Penguat
f.       Jaringan Seketori
·      Pengamtan pada preparat daun terlihat bahwa didalamnya terdapat:
a.       Epidermis; atas dan bawah
b.      Jaringan spons
c.       Jaringan palisade
d.      Stomata
e.       Jaringan pengangkut
·         Pada preparat batang terlihat bahwa didalamnya terdapat:
a.       Epidermis
b.      Jaringan penguat
c.       Korteks
d.      Empulur
e.       Jaringan pengangkut
·         Pada preparat akar terlihat bahwa didalamnya terdapat:
a.       Epidermis
b.      Korteks
c.       Endodermis
d.      Jarngan penguat
e.       Jaringan pengangkut
·         Jaringan pada tumbuhan dikelompokkan menjadi dua bagain yaitu jaringan meristem dan jaringan dewasa, jaringan meristem adalah jaringan tumbuhan muda yang dapat membentuk jaringan yang khusus, sedangkan jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah memiliki fungsi dan bentuk yang berbeda antara jaringan dewasa yang satu dengan yang lain.
   7.2 SARAN
Menurut saya dalam percobaan kali ini banyak ditemukan adanya tempat untuk meletakkan tas agar tidak merusak dan menganggu pegamatan karena tas yang di letakkan pada meja di dekat barang dan westafel dapat merusak barang di sebelahnya seperti terjatuh dan lain-lain.
                                                            DAFTAR PUSTAKA

Waluyo, Joko. 2006. Biologi Dasar. Jember: Universitas Jember

Tim dosen pembimbing. 2014. Petunjuk Praktikum Biologi Dasar. Jember : Jember University press.

Yatim, Wildan. 1990. Biologi Modern-Biologi Sel. Bandung : Erlangga


              Fahn,1991. Jaringan tumbuhan. Jakarta : Citra Harta Prima, CV

0 komentar:

Posting Komentar